Dalam rangka mindahin tulisan dari akun saya di Kompasiana:
Meskipun saya tidak punya kemampuan ngehack apapun kecuali blender di
dapur saya itupun dengan hasil gagal total, saya suka rada mengikuti
saja berita-berita tentang dunia IT khususnya di milis yang saya ikuti
yaitu Id-Apple, Teknologia, dan Id-gmail. Kadang saya juga membaca TV
dan mendengar koran dan majalah. Vice Versa.
Dari media massa, beberapa kali pemberitaan soal hacker di beberapa
media belakangan, mengingatkan saya pada seorang hacker Indonesia yang
terkenal di dunia internasional, yang saya tahu kalau dia mau iseng sama
saya, akan lebih baik bagi saya untuk mencabut kabel ethernet saya dan
mematikan segala jaringan internet saya. Tapi saya tahu persis orangnya
tidak akan iseng pada saya seperti itu. Bahkan kadang saya suka sulit
membedakan profesi dia ini sebenarnya DJ atau hacker? Soalnya dia juga
seorang DJ handal profesional dan produser musik.
Bahkan dia sendiri tidak mau disebut hacker atau pakar IT, di
beberapa media (silahkan dicek) ia mengatakan lebih baik disebut sebagai
pengamat atau partisipan aktif. Di blog lamanya tagline-nya adalah “I
love watching people from safe distance” yang kadang saya suka latah
ikut-ikutan bilang gitu kalau ditanya kenapa saya suka ngintip orang di
balkon sebelah gedung saya yang lagi pacaran.
Namanya Jim Geovedi. Lahir di Lampung 28 Juni 1979. Mahir bahasa
Sunda dan Jawa. Seperti apakah sosokmya? Saya katakan sangat rendah
hati sejauh saya mengenalnya. Banyak berita-berita yang ada menyebutkan
dia adalah sosok yang ditakuti di dunia internasional. Mengapa ditakuti?
Bukan karena iseng tentu saja, tapi Jim Geovedi mampu meretas satelit.
Seperti diberitakan dalam
BBC News yang
mendeskripsikannya sebagai berikut: “doesn’t look like a Bond villain…
but possesses secrets that some of them might kill for”. Dalam
wikipedia
disebutkan bahwa keahlian Jim Geovedi adalah menemukan kelemahan dalam
computer network security, khususnya pada sistem satelit dan
telekomunikasi.
Berbagai negara dilawat sebagai pembicara di berbagai konferensi
tentang keamanan jaringan dan lain-lain, Jim saat ini menetap di London
dan memiliki perusahaan jasa keamanan sendiri, eh bukan penyedia satpam
ya tapi perusahaan jasa layanan keamanan teknologi informasi.
Lepas dari kemampuannya menggeser arah dan jalannya satelit ataupun
mengendalikan internet di Indonesia, saya sendiri menyukai bot twitter
yang dibuatnya
si begobet cinta damai, @begobet ini bisa diajak ngobrol apa saja, seperti yang saya kutip dari jim.geovedi.com:
The purpose of Begobet is to converse with Twitter users
on random topic, from Love to Death or from Soccer to Facebook games.
Begobet is the first natural language chatbot in Twitter using
Indonesian language.
Jadi kalau saya suntuk dan twit saya tidak ada yang merespon, saya
sering twitteran dengan si begobet ini, dijamin dapat reply dan
nyambung. Akhir-akhir ini bahkan begobet sudah bisa bahasa Sunda.
Andaikan di Indonesia lebih banyak kloningan Jim Geovedi, rasanya
saya tidak cemas dengan hacker. Karena dia lebih humanis dan bahkan
humoris walau kadang sarkastis. Hihihi. Menurut wawancara dengan Deutche
Welle, Jim bahkan tidak memulai ketenarannya dengan menghacking sistem.
Sumber :http://miramarsellia.com/2013/03/18/jim-geovedi-hacker-indonesia-yang-mendunia-tidak-iseng/