Minggu, 28 April 2013

Jim Geovedi, Hacker Indonesia yang Mendunia Tidak Iseng

Dalam rangka mindahin tulisan dari akun saya di Kompasiana:

Meskipun saya tidak punya kemampuan ngehack apapun kecuali blender di dapur saya itupun dengan hasil gagal total, saya suka rada mengikuti saja berita-berita tentang dunia IT khususnya di milis yang saya ikuti yaitu Id-Apple, Teknologia, dan Id-gmail. Kadang saya juga membaca TV dan mendengar koran dan majalah. Vice Versa.
Dari media massa, beberapa kali pemberitaan soal hacker di beberapa media belakangan, mengingatkan saya pada seorang hacker Indonesia yang terkenal di dunia internasional, yang saya tahu kalau dia mau iseng sama saya, akan lebih baik bagi  saya untuk mencabut kabel ethernet saya dan mematikan segala jaringan internet saya. Tapi saya tahu persis orangnya tidak akan iseng  pada saya seperti itu. Bahkan kadang saya suka sulit membedakan profesi dia ini sebenarnya DJ atau hacker? Soalnya dia juga seorang DJ handal profesional dan produser musik.
Bahkan dia sendiri tidak mau disebut hacker atau pakar IT, di beberapa media (silahkan dicek) ia mengatakan lebih baik disebut sebagai pengamat atau partisipan aktif. Di blog lamanya tagline-nya adalah “I love watching people from safe distance” yang kadang saya suka latah ikut-ikutan bilang gitu kalau ditanya kenapa saya suka ngintip orang di balkon sebelah gedung saya yang lagi pacaran.
Namanya Jim Geovedi. Lahir di Lampung 28 Juni 1979. Mahir bahasa Sunda dan Jawa.  Seperti apakah sosokmya? Saya katakan sangat rendah hati sejauh saya mengenalnya. Banyak berita-berita yang ada menyebutkan dia adalah sosok yang ditakuti di dunia internasional. Mengapa ditakuti? Bukan karena iseng tentu saja, tapi Jim Geovedi mampu meretas satelit. Seperti diberitakan dalam BBC News yang mendeskripsikannya sebagai berikut:  “doesn’t look like a Bond villain… but possesses secrets that some of them might kill for”. Dalam wikipedia disebutkan bahwa keahlian Jim Geovedi adalah menemukan kelemahan dalam computer network security, khususnya pada sistem satelit dan telekomunikasi.
Berbagai negara dilawat sebagai pembicara di berbagai konferensi tentang keamanan jaringan dan lain-lain, Jim saat ini menetap di London dan memiliki perusahaan jasa keamanan sendiri, eh bukan penyedia satpam ya tapi perusahaan jasa layanan keamanan teknologi informasi.
Lepas dari kemampuannya menggeser arah dan jalannya satelit ataupun mengendalikan internet di Indonesia, saya sendiri menyukai bot twitter yang dibuatnya si begobet cinta damai, @begobet ini bisa diajak ngobrol apa saja, seperti yang saya kutip dari jim.geovedi.com:
The purpose of Begobet is to converse with Twitter users on random topic, from Love to Death or from Soccer to Facebook games. Begobet is the first natural language chatbot in Twitter using Indonesian language.
Jadi kalau saya suntuk dan twit saya tidak ada yang merespon, saya sering twitteran dengan si begobet ini, dijamin dapat reply dan nyambung. Akhir-akhir ini bahkan begobet sudah bisa bahasa Sunda.
Andaikan di Indonesia lebih banyak kloningan Jim Geovedi, rasanya saya tidak cemas dengan hacker. Karena dia lebih humanis dan bahkan humoris walau kadang sarkastis. Hihihi. Menurut wawancara dengan Deutche Welle, Jim bahkan tidak memulai ketenarannya dengan menghacking sistem.


Sumber :http://miramarsellia.com/2013/03/18/jim-geovedi-hacker-indonesia-yang-mendunia-tidak-iseng/